TERNATE, JhaziraMU– Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, berencana menerapkan tujuh nilai dasar kebudayaan Kesultanan Ternate di lingkungan pendidikan, khususnya tingkat SD dan SMP.
Kebijakan ini disampaikan Tauhid saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Ternate Utara di Kedaton Kesultanan Ternate, Rabu (12/2/2025). Menurutnya, langkah ini bertujuan memperkuat identitas budaya generasi muda serta membangun kelembagaan sosial berbasis adat dan tradisi lokal.
“Saya menekankan pentingnya menumbuhkan kelembagaan sosial dalam bingkai tujuh nilai kebudayaan Ternate. Nilai-nilai ini harus diinternalisasi dalam dunia pendidikan,” ujar Tauhid.
Ia menambahkan, penerapan nilai-nilai budaya tersebut sebenarnya sudah mulai dilakukan, tetapi belum sepenuhnya dipahami masyarakat. Karena itu, sebagai langkah awal, nilai-nilai tersebut akan diperkenalkan secara lebih utuh di sekolah-sekolah.
Adapun tujuh nilai dasar kebudayaan Kesultanan Ternate yang akan diterapkan meliputi:
- Adat se Atorang – aturan dan adat istiadat.
- Istiadat se Kabasarang – penghormatan kepada pemimpin dan kebiasaan menjalankan aktivitas religius.
- Galib se Lakudi – hak asal-usul, hak asasi, dan ketetapan Tuhan.
- Cing se Cingare – kepatuhan, kedisiplinan, dan kesadaran bahwa Tuhan mengawasi manusia.
- Bobaso se Rasai – kasih sayang.
- Ngale se Cara – tata cara dan aturan Tuhan untuk manusia.
- Sere se Duniru – menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.
Dengan penerapan nilai-nilai ini, Pemkot Ternate berharap generasi muda semakin memahami dan mengamalkan budaya serta tradisi yang telah diwariskan Kesultanan Ternate.
