Ternate, Jhazira – Pemerintah Kota Ternate diminta lebih serius menangani tiga masalah klasik yang terus membayangi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yakni soal produksi, pemasaran, dan modal.
Desakan ini disampaikan Ketua Pansus LKPJ Wali Kota Ternate Tahun Anggaran 2024, Junaidi A. Bahruddin, saat ditemui pada Sabtu (19/4/2025).
Menurut Junaidi, selama ini UMKM di Ternate sudah menunjukkan potensi yang besar, tapi masih kesulitan saat menghadapi lonjakan permintaan.
“Produknya bagus, tapi begitu permintaan banyak langsung kewalahan. Ini masalah yang harus dilihat serius oleh Pemkot,” ujarnya.
Ia menyebut UMKM sebagai salah satu penggerak utama ekonomi daerah yang seharusnya mendapat perhatian lebih dalam hal pembinaan dan pendampingan.
Masalah berikutnya adalah pemasaran. Meski banyak produk lokal berkualitas, para pelaku UMKM masih kebingungan menjual produk mereka ke pasar yang lebih luas.
“Sayang kalau barangnya bagus tapi bingung mau jual ke mana. Perlu pendampingan serius,” kata politisi dari PKS ini.
Tak hanya itu, bantuan modal juga menjadi hal penting yang menurutnya belum merata. Ia menyarankan agar bantuan diberikan tidak hanya dalam bentuk uang, tapi juga alat produksi sesuai kebutuhan usaha.
“Contohnya bengkel, ya bantu alat bengkelnya. Atau usaha popeda instan, bantu pengembangan dan alat produksinya,” jelasnya.
Junaidi berharap, Pemkot Ternate tidak sekadar memberi modal atau pelatihan, tapi juga ikut menyiapkan jaringan pemasaran yang memadai.
“Produksi, pemasaran, dan modal ini tiga kunci utama. Kalau hanya bantu satu sisi, dampaknya tidak akan terasa maksimal,” pungkasnya.



















