HALTIM, Jhazira — Aksi unjuk rasa warga di perusahaan tambang PT STS, Desa Yawanli, Kecamatan Maba Tengah, Halmahera Timur, berujung ricuh. Juliadi Palangi, salah satu warga, menjadi korban setelah terkena tembakan gas air mata yang dilepaskan aparat kepolisian.
Menurut informasi di lapangan, Juliadi terkena tembakan gas air mata di bagian bahu sebanyak dua kali secara beruntun saat bentrok antara massa aksi dengan polisi dan Brimob yang mengamankan jalannya demonstrasi.
Juliadi langsung dievakuasi ke Puskesmas Buli untuk mendapatkan perawatan medis. Salah satu rekan demonstran, Sahman, mengatakan korban kini sudah dipulangkan ke Desa Yawanli untuk melanjutkan perawatan di Puskesmas Wayamli.
“Setelah dirawat, Juliadi kami bawa pulang ke desa,” ujar Sahman.
Wakapolres Halmahera Timur, Kompol Ranto Eko Mardayanto, membenarkan bahwa situasi aksi di lapangan berubah drastis dari yang sebelumnya diberitahukan sebagai aksi damai.
“Karena ada provokasi, massa mulai bertindak ekstrem, merusak tiga mobil polisi, dan melempar batu. Maka kami terpaksa menembakkan gas air mata untuk mengendalikan situasi,” ungkap Ranto.
Kericuhan ini menambah daftar panjang ketegangan antara masyarakat dan aparat di wilayah industri tambang di Halmahera Timur.
