TERNATE, Jhazira – Dalam suasana yang seharusnya penuh angka dan strategi, Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar, justru mendapati kekosongan yang mengejutkan: data pedagang pasar ternyata hilang.
Kunjungan Nasri ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) pada Kamis (8/5/2025) yang awalnya untuk mengevaluasi pendapatan daerah, berubah menjadi ruang kritik tajam. Ia dibuat heran karena Disperindag tak memiliki data terbaru soal jumlah dan identitas pedagang.
“Bagaimana kita bisa bicara target PAD dari retribusi pasar kalau data dasarnya saja hilang?” ungkap Nasri, heran.
Kondisi ini membuatnya pesimis terhadap pencapaian target retribusi pasar tahun ini. Menurutnya, kinerja Disperindag selama ini minim inovasi dan terkesan stagnan. Ia mempertanyakan, “Apa sebenarnya yang sudah dilakukan?”
Tak hanya soal data, Nasri juga menyinggung masalah lain: tunggakan sewa ruko oleh sejumlah pedagang. Ratusan juta rupiah seharusnya masuk sebagai retribusi daerah, namun belum tertagih.
Tak ingin berpangku tangan, Nasri bahkan menyatakan siap turun langsung ke pasar. “Kalau perlu saya jadi juru tagih sekalian,” katanya tegas.
Kunjungan ini menyisakan satu pesan penting: jika data saja tak terkelola dengan baik, bagaimana kota bisa berharap pada pemasukan dari sektor pasar?
