TERNATE, Jhazira – Manajemen Malut United FC membantah keras tudingan yang menyeret nama klub dalam dugaan kasus korupsi di Kota Ternate. Wakil Manajer Malut United, Asghar Saleh, menyebut tudingan itu tidak berdasar dan merugikan reputasi klub yang telah membangun citra positif di Maluku Utara.
Pernyataan ini disampaikan setelah aksi demo oleh Koalisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pimpinan Alimun Nasrun yang menyinggung renovasi Stadion Gelora Kie Raha dan pembelian lahan untuk pembangunan training ground di Kelurahan Sango.
“Asal bicara tanpa data itu fitnah. Lahan training ground kami beli sendiri, tanpa dana pemerintah. Renovasi Gelora juga murni dana Malut United,” kata Asghar.
Menurutnya, klub telah menandatangani MoU dengan Pemkot Ternate terkait pemanfaatan Gelora Kie Raha dan selama ini selalu membayar pajak tontonan. Asghar juga menegaskan, Malut United tidak punya kepentingan politik dan tidak mencari keuntungan bisnis dari Liga 1.
“Kami justru memberikan akses gratis kepada anak yatim, siswa, dan tokoh agama saat pertandingan. Kami ingin sepakbola jadi hiburan yang membangkitkan semangat hidup masyarakat,” ujarnya.
Ia memberi waktu tiga hari kepada pihak KPK untuk mengklarifikasi tudingan tersebut. Jika tidak ada klarifikasi, Malut United akan membawa kasus ini ke jalur hukum atas dugaan pencemaran nama baik.
Asghar pun menyampaikan bahwa jika atmosfer publik di Ternate terus memojokkan klub tanpa alasan, maka Malut United tidak menutup kemungkinan untuk memindahkan home base ke daerah lain.