TERNATE, Jhazira — Pemerintah Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, dinilai belum maksimal menjalankan instruksi Sekda Kota Ternate terkait pendataan pengguna minyak tanah subsidi. Hal ini terungkap saat Lurah Kalumata lebih memilih fokus pada pemindahan lokasi pangkalan dibanding menyerahkan data pengguna kepada Bagian Ekonomi dan SDA Setda Kota Ternate.
Lurah Kalumata, Ari Akbar Tamlain, menjelaskan bahwa pihaknya berinisiatif memindahkan pangkalan Afrianto Redjeb dari RT 10 ke RT 18 karena warga di RT 18 harus menempuh jarak jauh untuk mendapatkan minyak tanah.
“Kami menyurat ke Bagian Ekonomi dan SDA soal rencana ini,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu (15/6).
Namun pernyataan tersebut dibantah Kasubbag BBM Bagian Ekonomi dan SDA, Maimunah Khatija. Ia mengatakan belum menerima surat resmi dari Kelurahan Kalumata.
“Kalau suratnya sudah kami terima, tentu rekomendasi langsung kami keluarkan. Tapi sampai hari ini belum ada,” kata Maimunah.
Menurut Maimunah, saat ini pemerintah kota sedang menunggu data pengguna dari masing-masing kelurahan sebagai dasar penataan ulang pola distribusi agar minyak tanah subsidi tersalur tepat sasaran.
Direktur agen penyalur PT Siantan Jaya Lestari, Irene T. Martowijoyo, juga menyebut belum menerima arahan resmi dari Pemkot mengenai perpindahan pangkalan.
Data yang diperoleh menyebutkan, lokasi awal pangkalan Afrianto Redjeb seharusnya berada di RT 10, sebagaimana tertuang dalam rekomendasi resmi Bagian Ekonomi dan SDA dengan nomor 500.10.8.1/005-Bag.Ekonomi & SDA/2025 tanggal 2 Januari 2025.
Namun hingga saat ini, data pengguna yang diminta Sekda Kota Ternate belum diserahkan oleh Kelurahan Kalumata.
“Saya belum menyampaikan data pengguna ke Bagian Ekonomi dan SDA,” aku Ari.
