Ternate, Jhazira — Seorang anggota Propam Polda Maluku Utara, Bripda AMK alias Aco, dilaporkan atas dugaan keterlibatan dalam aksi penganiayaan terhadap anak di bawah umur, yang dilakukan bersama adik kandung dan ayahnya sendiri.
Korban, ARA, masih duduk di bangku SMP. Ia mengalami kekerasan fisik setelah memenuhi undangan pelaku A—adik dari Aco—ke rumah mereka di Kelurahan Jati, Ternate Selatan, Senin malam, 14 Juli 2025.
ARA mengaku awalnya diajak berdamai oleh A melalui pesan WhatsApp. Namun sesampainya di rumah pelaku, ARA justru dicekik oleh Aco. Ironisnya, sang ayah MK dan dua kerabat lainnya juga ikut memukuli korban hingga wajahnya bengkak.
“Saya dapa kep di leher oleh AMK. Dia bilang, ‘ngana tara kanal saya’. Habis itu dong bilang, kalau mo lapor polisi, lapor saja,” ujar ARA, menirukan ucapan Aco.
Tak hanya itu, ARA juga merasa diancam melalui pesan singkat sebelumnya. “Saya di-chat begini, ‘ngana kamari ka tong dapa di jalan torang pukul ngana’. Saya takut, makanya datang,” kata dia.
Orang tua korban, AW, menyayangkan kekerasan itu dan menyebut bahwa seharusnya orang dewasa mampu menyelesaikan persoalan anak-anak tanpa tindakan brutal. Ia juga mempertanyakan keterlibatan orang tua pelaku.
“Kenapa ayah pelaku malah ikut memukul? Ini bukan cara mendidik. Masalah remaja mestinya diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya.
AW telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Ternate Selatan dengan STPL Nomor: STPL/27/VII/2025 pada 14 Juli 2025, sebelum membawa perkara ini ke Bid Propam Polda Malut.
Kapolsek Ternate Selatan, Ipda Rahmawati Sukur, mengonfirmasi laporan tersebut. “Laporannya sedang dalam tahap penyelidikan,” ucapnya melalui WhatsApp.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Bambang Suharyono, belum memberikan pernyataan saat dimintai konfirmasi hingga berita ini ditayangkan.
