TERNATE, Jhaziramu – Praktik penyaluran minyak tanah (mitan) subsidi di Kelurahan Kayu Merah, Kecamatan Ternate Selatan, kembali menuai sorotan. Pangkalan milik Nurbaya Gailea diduga mengurangi jatah warga, berdasarkan temuan langsung Anggota DPRD Kota Ternate, Nurjaya Hi. Ibrahim.
Sidak dilakukan setelah Nurjaya, yang juga politisi dari Fraksi Gerindra, menerima laporan berulang dari warga terkait ketidaksesuaian dalam distribusi mitan.
“Ini bukan laporan baru, tapi sudah berulang-ulang. Kelurahan ini terus saja dikeluhkan setiap kali distribusi berlangsung,” ucap Nurjaya saat diwawancarai usai sidak, Jumat (25/7/2025).
Dalam pengecekan, Nurjaya menemukan bahwa setiap KK hanya menerima 15 liter mitan. Padahal, sesuai aturan, seharusnya jatah dihitung per jiwa yakni 5 liter per orang.
Mengacu pada data yang dihimpun, pangkalan milik Nurbaya menerima suplai sebanyak 4.000 liter dari Agen Mitamal Utara. Minyak tersebut diperuntukkan bagi 147 KK yang tersebar di RT 13 dan RT 14 Kayu Merah.
Jika dibagi 15 liter per KK, maka total distribusi hanya 2.205 liter. Artinya, terdapat kelebihan lebih dari 1.700 liter yang belum jelas ke mana penyalurannya.
Ketika dikonfirmasi, Nurbaya mengaku belum mengakses data terbaru dari pemerintah kelurahan dan masih mengandalkan data lama.
“Saya masih pakai data lama, belum tahu pasti jumlahnya karena penjualan masih berlangsung,” ungkapnya.
Dugaan penimbunan ini menambah panjang daftar persoalan dalam distribusi mitan subsidi di Ternate yang selama ini terus dikeluhkan masyarakat.