Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahHeadline

17 Siswa Keracunan, KPAI Minta Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis di Ternate

1
×

17 Siswa Keracunan, KPAI Minta Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis di Ternate

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TERNATE, Jhaziramu — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Ternate, menyusul dugaan keracunan yang dialami 17 siswa SMKN 5 Ternate usai menyantap makanan dari program tersebut, Selasa (22/7/2025).

Komisioner KPAI, Dian Sasmita, menyebut pelaksanaan program MBG masih lemah dari sisi pengawasan dan standar operasional. Ia menegaskan, program nasional ini harus dijalankan dengan persiapan matang dan pengawasan ketat, karena menyasar anak-anak sebagai kelompok rentan.

Example 300x600

“Ini program prioritas nasional. Maka, sejak awal harus memastikan semua dapur dan petugas penjamah makanan memiliki pelatihan dan sertifikasi higiene sanitasi pangan,” ujar Dian saat ditemui di Kantor Ombudsman Maluku Utara, Senin (28/7/2025).

Menurut Dian, dari sepuluh dapur umum MBG yang beroperasi di Kota Ternate, hanya satu dapur yang petugasnya sudah tersertifikasi HSP, yakni Resto K62. Sembilan lainnya belum menjalani pelatihan.

KPAI menyesalkan respons pemerintah yang baru aktif setelah insiden terjadi. “Seharusnya ada sistem pengawasan aktif. Bukan hanya reaktif setelah masalah muncul,” katanya.

KPAI berjanji akan menyampaikan persoalan ini ke pemerintah pusat dan Tim Nasional MBG agar dilakukan pembenahan serius, mengingat insiden serupa juga terjadi di daerah lain.

Sementara itu, Kepala Satpel Pemenuhan Gizi Yayasan Ad-Dhuha, Amar Sidik, membenarkan bahwa sembilan dapur MBG, termasuk yang dikelolanya, belum memiliki petugas bersertifikasi HSP karena masih menunggu pelatihan dari BGN dan Dinas Kesehatan.

“Harapannya pelatihan segera dilaksanakan agar seluruh relawan dapur memiliki sertifikat yang menjadi syarat utama,” ujar Amar, Sabtu (26/7/2025).

Saat ini, tiga dari 17 siswa yang diduga keracunan dirawat di RSUD Chasan Boesoirie, satu di RS Prima, sementara sisanya menjalani perawatan di rumah. Dinas Kesehatan Kota Ternate bersama SPPG dan BGN masih menyelidiki penyebab pasti kejadian ini. Sampel darah para siswa telah dikirim untuk analisis laboratorium.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *