TERNATE, Jhaziramu – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, mengumumkan pembangunan jalan tani sepanjang 67 kilometer di tahun 2025. Proyek ini menyasar dua wilayah prioritas, yakni Halmahera Utara dan Halmahera Barat, sebagai langkah strategis meningkatkan pendapatan dan aksesibilitas petani.
Dalam Musrenbang RPJMD Malut, Jumat (25/7/2025), Sherly mengatakan proyek ini ditopang oleh kebijakan nasional melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang memberi ruang pendanaan pembangunan jalan tani melalui pergeseran anggaran pusat ke daerah.
“Kalau petani masih jalan kaki 5–7 kilometer angkut hasil panen, bagaimana mereka bisa untung? Jalan tani ini kebutuhan dasar,” ujar Sherly.
Pemprov menargetkan pembangunan 200 kilometer jalan tani setiap tahun hingga 2029. Jalan ini diharapkan mampu menghubungkan desa, lahan pertanian, dan pasar, serta mempercepat distribusi hasil panen.
“Di Ternate tidak ada jalan tani karena tidak ada kebutuhan itu. Tapi delapan kabupaten lain akan jadi fokus bertahap,” ungkapnya.
Sherly juga menekankan pentingnya peningkatan anggaran pembangunan. Belanja modal Pemprov Malut masih di bawah 15 persen, dan ditargetkan naik menjadi 25 persen pada tahun depan, dengan prioritas pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.
Dalam empat bulan terakhir, Gubernur mengaku menerima banyak keluhan soal infrastruktur dari warga dan para bupati/wali kota saat kunjungan lapangan.