SOFIFI, JhaziraMU – Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengajukan rancangan APBD Perubahan 2025 dengan proyeksi pendapatan Rp 3,505 triliun dan belanja Rp 3,498 triliun. Gubernur Malut, Sherly Tjoanda, dalam sidang paripurna DPRD Malut, Senin (25/8/2025), menyebut rancangan itu menghasilkan surplus Rp 6,83 miliar.
Menurut Sherly, kenaikan pendapatan daerah terutama ditopang PAD yang meningkat 35,51 persen menjadi Rp 1,167 triliun. Pajak daerah naik Rp 245 miliar dan retribusi daerah naik Rp 5,7 miliar dibandingkan APBD murni 2025.
“Pertumbuhan PAD ini menunjukkan upaya optimalisasi potensi lokal,” kata Sherly.
Meski begitu, pendapatan transfer justru mengalami penurunan tajam. DAU turun 11,62 persen menjadi Rp 1,200 triliun, dan DAK anjlok 22,35 persen menjadi Rp 303,7 miliar. Total transfer berkurang Rp 245,2 miliar.
Pada sisi pembiayaan, Pemprov mencatat penerimaan Rp 33,6 miliar, melonjak 236 persen dari tahun sebelumnya berkat pemanfaatan SiLPA 2024.
Sherly menekankan, arah belanja daerah difokuskan pada pelayanan publik, efisiensi anggaran, serta penguatan SDM.
“Belanja daerah harus berorientasi pada hasil, bukan hanya serapan anggaran,” tegasnya.
Ia meminta DPRD mendukung pembahasan perubahan APBD dengan prinsip transparansi.
“Harapannya, rancangan ini menjadi instrumen pembangunan yang nyata memberi manfaat bagi masyarakat Maluku Utara,” tutupnya.
Sherly menekankan, arah belanja daerah difokuskan pada pelayanan publik, efisiensi anggaran, serta penguatan SDM.
“Belanja daerah harus berorientasi pada hasil, bukan hanya serapan anggaran,” tegasnya.
Ia meminta DPRD mendukung pembahasan perubahan APBD dengan prinsip transparansi.
“Harapannya, rancangan ini menjadi instrumen pembangunan yang nyata memberi manfaat bagi masyarakat Maluku Utara,” tutupnya.
https://shorturl.fm/WppdC