LABUHA JhaziraMU – Suara kritis anak muda kembali menggema di Halmahera Selatan. Barisan Masyarakat Halmahera Selatan (BARAH) bersama Cipayung Plus turun ke jalan menggelar aksi damai di lapangan aspirasi, (selasa 02/09).
Isu utama yang mereka bawa adalah polemik pelantikan empat kepala desa. Massa menilai proses tersebut cacat prosedur dan menuntut pemerintah segera melakukan evaluasi.
Di tengah riuh orasi, Wakil Bupati Halmahera Selatan, Helmi Umar Muchsin, hadir menyambut massa aksi. Sosok yang dikenal dengan julukan “Humanis” itu menegaskan bahwa kritik masyarakat adalah energi bagi pemerintah, bukan ancaman.
“Kami sangat menghargai aspirasi yang disampaikan. Pembangunan hanya bisa berhasil bila semua pihak mau terlibat,” ujarnya di hadapan peserta aksi.
Helmi berjanji akan menindaklanjuti persoalan empat kepala desa sesuai aturan hukum yang berlaku. “Julukan Humanis bagi saya adalah pengingat bahwa pemimpin harus hadir dengan hati. Aspirasi ini akan kami tindaklanjuti secara bijak,” katanya.
Ia juga mencatat seluruh tuntutan demonstran untuk dibawa dalam rapat koordinasi bersama bupati dan dinas teknis. “Aspirasi ini tidak boleh berhenti di jalanan, tapi harus masuk dalam pembahasan resmi pemerintah daerah,” tegasnya.
Aksi damai yang dikawal aparat keamanan itu berakhir tertib. Para demonstran pulang dengan satu harapan: pemerintah segera menindaklanjuti tuntutan mereka agar masyarakat merasakan suara publik benar-benar didengar.