TERNATE, Jhazirah.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate mulai melakukan transformasi besar dalam pengelolaan sampah dengan mengubah Depo Transfer menjadi Depo Olah. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Takome sekaligus memberi nilai tambah dari limbah rumah tangga.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Ternate, Syarif Tjan, menjelaskan bahwa enam Depo Transfer yang ada akan ditingkatkan fungsinya menjadi mini pabrik pengolahan sampah.
“Di setiap Depo Olah, sampah organik akan diolah menjadi kompos dan pakan maggot, sedangkan sampah anorganik dimanfaatkan menjadi briket, paving block, dan batako. Dengan begitu, yang dibawa ke TPA hanyalah residu,” katanya, Rabu (1/10/2025).
Syarif menambahkan, transformasi ini sejalan dengan program prioritas Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, yakni pengolahan sampah partisipatif. Konsep ini mendorong masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah tangga.
“Kalau sehari 10 ton sampah masuk ke Depo, paling tidak hanya sekitar 1 ton residu yang ke TPA. Sisanya bisa dimanfaatkan. Kami mulai dari Depo Tubo dengan pembangunan Rumah Maggot sebagai pilot project,” ungkapnya.
DLH menegaskan, keberhasilan program ini tidak bisa hanya bertumpu pada pemerintah, tetapi membutuhkan dukungan penuh masyarakat agar Ternate dapat menjadi kota pulau dengan sistem pengelolaan sampah modern dan ramah lingkungan.