HALTIM, Jhazirah.com —Di tengah geliat pembangunan Halmahera Timur yang terus tumbuh, masih banyak warga yang tinggal di rumah dengan dinding rapuh dan atap bocor. Namun tahun ini, harapan baru hadir lewat kebijakan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur yang menyalurkan Rp 20,8 miliar untuk program pembangunan rumah layak huni dan bedah rumah.
Langkah ini bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam memenuhi hak dasar warganya — tempat tinggal yang aman dan bermartabat.
“Program bantuan rumah layak huni dan bedah rumah ini adalah bagian dari pelayanan dasar. Kami ingin memastikan setiap keluarga berpenghasilan rendah memiliki rumah yang layak ditempati,” ujar Kepala Disperkim Haltim, Muliastuti, dengan nada optimis.
Program yang menjadi turunan dari visi-misi Bupati Ubaid Yakub dan Wakil Bupati Anjas Taher ini menyasar masyarakat di 10 kecamatan dengan rincian 77 unit rumah layak huni dan 60 unit rumah untuk program bedah rumah.
Muliastuti menyebut, setiap penerima program rumah layak huni akan menerima bantuan senilai Rp 200 juta, sementara program bedah rumah diberikan bantuan Rp 70 juta per unit. Seluruhnya bersifat gratis, tanpa pungutan apa pun.
“Kami ingin bantuan ini benar-benar menyentuh warga yang membutuhkan, bukan sekadar angka dalam laporan. Pemerintah hadir untuk mereka yang selama ini berjuang memperbaiki rumah dengan keterbatasan,” ungkapnya.
Saat ini, proyek tengah berjalan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun anggaran 2025. Pemerintah juga memastikan seluruh rumah baru terkoneksi dengan fasilitas sanitasi untuk menjamin kualitas hidup yang lebih baik.
Lebih dari sekadar program, langkah ini menjadi wujud komitmen Pemkab Haltim dalam menurunkan angka kemiskinan dan memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat. Di antara angka dan data, ada harapan-harapan kecil yang tumbuh — dari rumah-rumah sederhana yang kini berdiri lebih kokoh di tanah Halmahera Timur.



















