HALTIM, Jhazirah.com — PT Position menyatakan menghormati sepenuhnya proses hukum yang berlangsung di Pengadilan Negeri Soasio, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, usai putusan terhadap sebelas warga Maba Sangaji yang terbukti melanggar Pasal 162 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).
External Manager PT Position, Aan Surahman, menegaskan bahwa perusahaan menghormati keputusan majelis hakim dan memandangnya sebagai momentum memperkuat komunikasi dua arah dengan masyarakat sekitar.
“Kami menghormati keputusan majelis hakim dan memandang putusan ini sebagai momentum untuk memperkuat komunikasi dua arah dengan masyarakat. Ke depan, kami membuka ruang dialog dan kolaborasi agar perbedaan pandangan dapat dikelola melalui musyawarah dan mekanisme yang sah,” ujar Aan, Kamis (16/10/2025).
Menurut Aan, perusahaan tidak melihat putusan ini sebagai akhir, melainkan awal untuk memperkuat sinergi dan kerja sama. Ia menambahkan, energi pasca-putusan ini akan diarahkan pada pembangunan yang inklusif di Halmahera Timur.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, PT Position terus melaksanakan berbagai Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di desa-desa sekitar wilayah operasi. Program tersebut meliputi bantuan perahu fiber dan alat tangkap ikan bagi nelayan, pembangunan instalasi air bersih dan pompa, pelatihan operator dan welder bagi pemuda lokal, serta dukungan terhadap kegiatan pendidikan, olahraga, dan kebudayaan masyarakat.
Selain itu, perusahaan juga menjalankan pelatihan kewirausahaan dan program penghijauan di area pascatambang untuk memperkuat ekonomi lokal dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Kami percaya pembangunan berkelanjutan hanya bisa terwujud jika semua pihak membuka diri untuk berkolaborasi,” tutup Aan.
