HALUT, Jhazirah – Akses menuju Puskesmas Kecamatan Malifut menjadi cermin buram pembangunan di Halmahera Utara. Jalan yang seharusnya menjadi urat nadi pelayanan kesehatan, justru menjadi saksi bisu keluhan warga yang tak kunjung didengar.
“Puluhan tahun kami merasakan jalan ini rusak. Setiap tahun diusulkan dalam Musrenbang, tapi tetap saja seperti ini,” keluh seorang warga Desa Ngofabobawa, menggambarkan betapa ironisnya situasi yang mereka hadapi.
Jalan yang menghubungkan desa dengan puskesmas, kini lebih mirip kubangan lumpur saat hujan dan ladang debu saat kemarau.
Kepala Desa Ngofabobawa, Muhdar Basir, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Kami sudah berulang kali menyampaikan masalah ini. Panjang jalan yang rusak sekitar 400 meter dari jalan utama, tapi dampaknya sangat besar bagi masyarakat,” ujarnya. Akses yang sulit membuat warga enggan berobat, terutama saat kondisi darurat.
Puskesmas Malifut seharusnya menjadi pusat pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau. Namun, dengan kondisi jalan yang memprihatinkan, harapan itu terasa jauh panggang dari api. Warga berharap, pemerintah daerah segera bertindak, bukan hanya memberikan janji manis yang tak pernah terealisasi.
Perbaikan jalan ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal nyawa dan kesehatan warga Malifut. Sampai kapan harus menunggu, tanya muhdar.



















