HALTIM, Jhazirah.com — Pendapatan daerah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) dipastikan turun tajam pada tahun 2026. Dalam rapat paripurna penyampaian Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2026 di Gedung DPRD Haltim, Rabu (23/10/2025), Bupati Drs. Ubaid Yakub, MPA, mengungkapkan bahwa total pendapatan daerah tahun depan hanya akan mencapai Rp935,6 miliar.
Angka itu merosot Rp473,9 miliar atau sekitar 33,62 persen dibandingkan dengan target tahun 2025 yang mencapai Rp1,4 triliun.
Penurunan tersebut, kata Ubaid, disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan yang menyesuaikan Transfer ke Daerah (TKD) sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang APBN 2026.
“Kita harus beradaptasi dengan kondisi fiskal nasional. Fokus kita sekarang adalah bagaimana menjaga prioritas pembangunan tetap berjalan meski dengan anggaran yang menurun,” tegas Ubaid di hadapan anggota DPRD.
Meski demikian, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Haltim justru naik tipis sebesar 0,19 persen menjadi Rp43,88 miliar. Kenaikan kecil ini menunjukkan adanya potensi perbaikan pada sektor pajak daerah, retribusi, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.
Untuk belanja daerah, Pemkab Haltim menargetkan Rp1,209 triliun atau turun hampir 39 persen dari tahun sebelumnya. Adapun defisit sebesar Rp273,5 miliar akan ditutup melalui SiLPA tahun 2025 senilai Rp275 miliar.
“Kami tetap memastikan belanja publik tidak terganggu. Prinsipnya, efisiensi bukan berarti memangkas pelayanan, tetapi menata ulang prioritas agar lebih tepat sasaran,” tutur Bupati Ubaid.
Rapat paripurna tersebut menjadi awal dari proses panjang pembahasan rancangan APBD 2026 bersama DPRD, yang akan menentukan arah kebijakan fiskal dan pembangunan Haltim di tengah tekanan fiskal nasional.
