TERNATE, Jhazirah – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Ternate, Muhlis Djumadil, secara mendadak mendatangi Mapolres Ternate pada tengah malam, di tengah sorotan publik terkait dugaan mangkraknya tiga proyek pendidikan yang merugikan negara.
Muhlis Djumadil terlihat memasuki ruang Jatanras, diduga bertemu dengan Kasat Reskrim Ternate, AKP Bakri Syahruddin, S.H. Keduanya kemudian bersama-sama memasuki Ruang Rapat Direktur di Gedung lama Polda Malut yang berada di area Polres Ternate.
Pertemuan berlangsung hampir dua jam. Sekitar pukul 23:42 WIT, Kasat Reskrim Bakry Syahruddin terlihat meninggalkan ruangan seorang diri. Saat diwawancarai mengenai dugaan keterkaitan proyek pendidikan yang tidak tuntas, Kasat Reskrim menepisnya dengan singkat: “Tidak ada hubungannya soal itu, itu lain lagi.”
Pernyataan ini memicu spekulasi, mengingat publik mempertanyakan alasan pertemuan tertutup antara Kadisdik dan Kasat Reskrim pada malam hari, jika tidak terkait proyek mangkrak yang tengah disoroti.
Sebelumnya, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK mengungkap keterlambatan signifikan pada seluruh proyek pendidikan tersebut, yang berujung pada denda ratusan juta rupiah kepada penyedia.
Proyek SDN 26 Ternate yang dikerjakan CV JM dengan nilai kontrak Rp 505,61 juta, molor 78 hari, Proyek SDN 60 Ternate oleh CV BC senilai Rp 736,17 juta, Proyek Lab Komputer SDN 38 Ternate oleh CV LE dengan kontrak Rp 574,49 juta. ketiga proyek tersebit diduga kuat menjadi masalah serius.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate Muclis Jumadil, tidak memberikan tanggapan apapun saat di konfirmasi awak media ini melalui pesan Whatssap.



















