HALSEL, Jhazirah.com – Proyek pembangunan Pelabuhan Semut Tuwokona di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) kembali menuai sorotan publik. Proyek strategis yang dimulai sejak tahun 2023 itu kini terancam mangkrak akibat keterlambatan pembayaran dari Pemerintah Daerah.
Pelabuhan yang berlokasi di Desa Tuwokona ini sejatinya ditargetkan rampung pada 2024, namun hingga November 2025 progresnya baru mencapai 77 persen. Pemerintah Kabupaten Halsel dikabarkan masih memiliki tunggakan pembayaran sekitar Rp30 miliar kepada kontraktor pelaksana, PT Relis Sapindo Utama.
Sumber internal Pemda mengungkapkan, kontraktor diberi waktu hingga Desember 2025 untuk menuntaskan pekerjaan proyek. Namun, kendala keuangan daerah membuat proses penyelesaian tersendat.
“Pemda kemungkinan mengalihkan sebagian anggaran ke program lain. Akibatnya, proyek Pelabuhan Semut berjalan lambat,” ujar sumber tersebut kepada wartawan, Rabu (6/11/2025).
Proyek Pelabuhan Semut Tuwokona merupakan program warisan almarhum Bupati Usman Sidik yang menelan biaya Rp58,7 miliar dari APBD 2023 dan dirancang sebagai pelabuhan penghubung utama sektor ekonomi dan pariwisata di Halsel bagian selatan.
Namun di bawah kepemimpinan Bupati Bassam Kasuba, proyek ini dinilai tidak lagi menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
“Pelabuhan ini dulu dijanjikan akan menjadi ikon ekonomi baru Halsel, tapi sekarang seperti diabaikan,” keluh salah satu tokoh masyarakat setempat.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas PUPR Halsel, Idham Pora, belum memberikan tanggapan terkait keterlambatan proyek maupun tunggakan pembayaran kepada pihak kontraktor.
