Sofifi, JhaziraMU – Minimnya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menetap di rumah dinas (rumdis) dan rumah susun (rusun) di Sofifi menjadi sorotan Pj Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah. Hal ini disampaikannya saat inspeksi mendadak (sidak) di kompleks ASN II, Jumat (24/1).
Abubakar menegaskan akan mengevaluasi ASN yang enggan tinggal di fasilitas yang telah disediakan pemerintah. “Penghuni rumdis dan rusun yang tidak menaati aturan akan dievaluasi. Banyak rumah dinas kosong karena penghuninya tidak pernah menginap,” ujarnya.
Minimnya ASN yang menetap di Sofifi disebut menjadi penyebab menurunnya kehadiran pegawai pada jam kerja pagi hari. Pemerintah daerah pun mempertegas komitmen agar rumdis ditempati demi kelancaran aktivitas pemerintahan di ibu kota Sofifi.
Sidak ini juga bagian dari persiapan menyambut gubernur dan wakil gubernur baru yang akan dilantik bulan depan. “Banyak ASN lebih memilih tinggal di Ternate, bahkan satu bulan penuh tidak menempati rumah dinasnya, sehingga pegawai lain mengajukan permohonan untuk menjadi pengganti penghuni,” jelas Abubakar.
Saat ini, Maluku Utara memiliki 584 unit rumdis dan 99 kamar rusun. Untuk memperkuat pengawasan, Pj Sekprov menunjuk Asisten I, Kadri La Etje, untuk memulai monitoring penghuni rumdis pada 2 Februari 2025.