HALSEL, JhaziraMU – Masyarakat Pulau Makian mempertanyakan komitmen Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Pemkab Halsel) dalam menyelesaikan proyek jalan hotmix di wilayah mereka. Proyek yang dimulai sejak 2023 dan dijadwalkan rampung pada 2025 itu hingga kini tak kunjung tuntas.
Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku Utara, Mursal Hamir, mengungkapkan bahwa seharusnya pembangunan jalan hotmix di Kecamatan Pulau Makian sudah rampung sejak tahun lalu. Namun, kenyataannya proyek ini masih terbengkalai.
“Sebenarnya ada apa? Jangan-jangan proyek ini hanya dijadikan ladang korupsi bagi pihak rekanan dan pemerintah daerah,” ujar Mursal kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).
Ia menegaskan, Pemkab Halsel, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), harus segera mengambil langkah konkret untuk menuntaskan proyek tersebut, bukan malah membiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan.
Menurut Mursal, proyek jalan hotmix Pulau Makian menelan anggaran sebesar Rp7,7 miliar dari APBD 2023 dan dikerjakan oleh CV. Delta dengan target panjang jalan 3 kilometer. Namun, hingga kini baru sekitar 1 kilometer yang dikerjakan, sementara sisanya masih terbengkalai.
Mursal juga mengingatkan pernyataan Kepala Dinas PUPR Halsel, Idham Pora, yang sebelumnya berjanji proyek tersebut akan selesai sebelum Januari 2025.
“Saat itu, Kadis PUPR mengatakan bahwa material sudah diambil dari Sofifi, aspal sudah didistribusikan, dan pekerjaan telah dimulai sejak dua bulan sebelumnya. Namun, kenyataannya hingga kini masih mangkrak,” tegasnya.
Ia pun menilai janji tersebut sebagai bentuk pembohongan publik.
“Masa seorang kadis beralasan keterlambatan material, sementara pembangunan di segmen lain sudah selesai? Kalau memang belum siap dikerjakan, jangan dulu dibongkar, supaya tidak mengganggu pengguna jalan dan masyarakat,” tandas Mursal.
Masyarakat Pulau Makian kini menunggu langkah nyata dari Pemkab Halsel untuk menyelesaikan proyek ini, bukan sekadar janji tanpa realisasi.