SOFIFI, JhaziraMU – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, mengawali masa kepemimpinannya dengan gebrakan besar. Dalam pidato politik perdananya di hadapan DPRD Malut, Sherly menegaskan komitmennya untuk membangun pemerintahan yang bersih, transparan, dan pro rakyat.
“Maluku Utara harus bangkit! Tidak bisa lagi tertinggal. Kami akan berlari kencang untuk perubahan!” ujarnya penuh semangat.
Pidato yang digelar di Sofifi ini dihadiri oleh anggota DPRD, Forkopimda, bupati dan wali kota se-Maluku Utara, akademisi, serta tokoh masyarakat.
Pemerintahan Bebas Korupsi, Jabatan Berdasarkan Kompetensi
Sherly menegaskan bahwa pemerintahan yang dipimpinnya akan menerapkan meritokrasi dalam penempatan jabatan. Tidak ada lagi titipan atau kepentingan politik dalam birokrasi.
“Jabatan bukan soal kedekatan, tapi soal kapasitas dan kinerja,” tegasnya.
Ia juga memastikan belanja daerah akan dikelola secara efisien dan transparan agar benar-benar bermanfaat bagi rakyat.
100 Hari Kerja: Sekolah Gratis dan Program Kesehatan Masyarakat
Sherly langsung menggebrak dengan kebijakan sekolah gratis bagi SMA, SMK, dan SLB negeri di seluruh Maluku Utara.
“Tidak boleh ada pungutan iuran lagi! Pendidikan gratis harus dinikmati semua anak Malut,” tegasnya.
Di sektor kesehatan, Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) akan digulirkan, sekaligus upaya serius menekan angka penularan Tuberkulosis (TB).
Lebih jauh, Sherly mengamankan anggaran Rp2,26 triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 460 ribu siswa, ibu hamil, dan balita.
“Kita pastikan anggaran ini berdampak langsung ke ekonomi lokal. Semua bahan makanan harus dari Malut, bukan dari luar daerah!” tegasnya.
Birokrasi Harus Bergerak Cepat
Untuk menyatukan visi dan strategi kerja, Sherly akan menggelar Mini-Retreat bagi seluruh OPD setelah Lebaran.
“Waktu lima tahun itu singkat. Kami ini pelari cepat, dan birokrasi harus bisa mengikuti ritme kami!” ujarnya.
Siap Berantas Korupsi
Sherly memastikan bahwa pemerintahannya tidak akan memberi ruang bagi korupsi.
“Tidak ada kompromi bagi korupsi. Kalau ada yang coba-coba, siap-siap non-job!” katanya tegas.
Di akhir pidato, ia mengajak semua pihak untuk bersatu membangun Maluku Utara.
“Torang samua basodara! Saatnya Malut bangkit dan berlari kencang!” serunya, disambut riuh tepuk tangan.