SOFIFI, SerambiTimur – Gubernur Maluku Utara, Serly Tjoanda, menegaskan bahwa sektor tambang menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, ia mengingatkan bahwa aktivitas tambang harus tetap memperhatikan aspek lingkungan.
“Maluku Utara butuh tambang untuk kemajuan ekonomi, tapi jangan sampai merusak lingkungan. Ini warisan anak cucu kita, jadi pertambangan harus berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan,” ujar Serly di Sofifi, Senin (10/3/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah sorotan publik terhadap Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Maluku Utara, yang sebelumnya pernah menjadi objek penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK), sempat diduga memberikan rekomendasi izin tambang kepada sejumlah perusahaan.
Gubernur memastikan bahwa ke depan, pengelolaan tambang di Malut akan lebih transparan dan berkelanjutan agar tidak hanya menguntungkan ekonomi, tetapi juga tetap menjaga kelestarian lingkungan.