Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahHeadline

Nama Kesultanan Dicatut, Sultan Tidore Luruskan Isu Aksi Tambang Wayamli

2
×

Nama Kesultanan Dicatut, Sultan Tidore Luruskan Isu Aksi Tambang Wayamli

Sebarkan artikel ini
Sultan Tidore, Hi Husain Alting Sjah
Example 468x60

HALTIM, Jhazira– Aksi blokade tambang oleh sekelompok warga di Desa Wayamli, Kecamatan Maba Tengah, Halmahera Timur, pada Senin (21/4/2025), mendapat sorotan tajam dari Sultan Tidore, Hi Husain Alting Sjah. Ia menepis keras keterlibatan Kesultanan dalam aksi yang mengatasnamakan adat tersebut.

Dalam klarifikasinya, Sultan menyebut tidak pernah ada perintah dari pihak Kesultanan, apalagi penugasan kepada siapa pun untuk terlibat dalam aksi tersebut.

Example 300x600

“Saya kaget ketika menerima kiriman berita dan video. Saya lihat ada oknum memakai pakaian adat Kesultanan, lalu mengaku sebagai utusan. Itu fitnah. Tidak pernah ada perintah dari saya. Masyarakat harus tahu, ini bentuk pencatutan nama Kesultanan,” tegas Sultan dalam pernyataan resminya, Selasa malam (22/4/2025).

Aksi masyarakat Wayamli  menuntut penghentian aktivitas tambang PT Sembaki Tambang Sentosa (STS), meminta ganti rugi atas lahan adat seluas 20 hektare, serta mendesak perusahaan menunjukkan dokumen legal seperti IPKH.

Namun situasi memanas ketika muncul beberapa orang berpakaian adat Tidore yang mengklaim membawa instruksi dari Kesultanan untuk menghentikan aksi warga. Hal ini memicu kebingungan dan keresahan di tengah masyarakat.

“Saya sudah sampaikan langsung kepada masyarakat adat di Wayamli, termasuk kepada Kimalaha Wayamli, bahwa saya tidak pernah memerintahkan siapa pun untuk melarang aksi masyarakat,” ujar Sultan saat ditemui dikediamannya, Selasa (22/4/2025).

Sultan juga menyampaikan kekecewaannya setelah menerima kiriman video dan tautan berita dari berbagai pihak yang memperlihatkan adanya oknum memakai atribut adat Kesultanan Tidore dan mengaku sebagai utusan resmi.

“Ini pembohongan publik. Saya tegaskan, tidak pernah ada perintah dari saya. Kalau ada yang mengaku mendapat mandat dari Kesultanan, itu fitnah dan bisa langsung dikonfirmasi kepada saya,” tegasnya saat ditemui di kediamannya pada Selasa malam.

Sultan Husain pun mengimbau pihak perusahaan tambang untuk menghargai hak-hak masyarakat adat. Ia menegaskan bahwa perusahaan tidak boleh bertindak semena-mena terhadap lahan dan tanaman yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.

“Kepada masyarakat di Buli, Maba, dan Wayamli, saya minta tetap tenang. Perjuangkan hak-hak kalian sesuai maklumat dan titah Kesultanan. Jangan mudah terprovokasi,” pesannya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *