TERNATE, Jhazira– Suara-suara lantang menembus panas Kota Ternate pada Kamis siang (1/5/2025). Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Buruh dan Mahasiswa Bersatu (GEBURMA) turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day.
Rencana awalnya, aksi akan digelar di halaman Polda Maluku Utara. Namun, sebelum tiba di lokasi, massa dihalangi aparat dan akhirnya menggelar aksi di depan Kantor BI Maluku Utara.
Koordinator Lapangan, Saiful, menegaskan bahwa 1 Mei bukan sekadar hari libur, tapi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan struktural yang terus dialami buruh.
“Di balik megahnya industri dan canggihnya teknologi, ada tangan-tangan pekerja yang diperas, dan itu jarang diperhitungkan,” tegas Saiful dalam orasinya.
Menurutnya, selama buruh masih dijadikan alat produksi semata, tanpa hak dan perlindungan, maka negara ini akan terus pincang.
Selain soal perburuhan, GEBURMA juga menyinggung mahalnya biaya pendidikan yang dinilai makin menjauhkan rakyat kecil dari kesempatan belajar. “Pendidikan sudah jadi bisnis. Yang miskin tersingkir, yang kaya makin mudah melaju,” ujarnya.
Berikut 11 tuntutan GEBURMA dalam aksi May Day 2025:
-
Upah layak nasional
-
Stop kriminalisasi warga Maba Tengah dan hentikan aktivitas PT STS
-
Copot Kapolres Haltim
-
Sahkan RUU Perampasan Aset
-
Pendidikan gratis di Malut
-
Hentikan reklamasi
-
Naikkan upah guru honorer
-
Cuti haid dan hamil bagi buruh perempuan
-
Kuota 50% perempuan di ruang publik
-
Tarik militer ke barak
-
Tolak revisi UU Polri dan cabut UU TNI
Aksi ini menjadi pengingat bahwa perjuangan kaum buruh belum selesai. GEBURMA menegaskan, selama masih ada ketimpangan dan suara rakyat diabaikan, mereka akan terus turun ke jalan.