TERNATE, Jhazira — Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Chasan Boesoirie, Samsuddin A. Kadir, buka suara soal tunggakan utang yang ramai dibicarakan belakangan ini. Ia memastikan, tunggakan itu sudah terjadi sejak 2021 dan kini mulai dilunasi secara bertahap.
“Awalnya karena pembelian obat-obatan dan jasa pelayanan. Pembayarannya sempat tertunda sampai dua bulan. Jadi bukan hal yang baru,” kata Samsuddin, Sabtu (10/5).
Ia menyebut, pola pembayaran yang lama membuat kinerja sulit terukur. Karena itu, sejak 2023 pihak manajemen mengubah sistem: tunggakan dua bulan dianggap utang dan dibayar di bulan berikutnya.
“Supaya tidak tertunda sampai tiga bulan. Karena jasa ini sangat menentukan penilaian kinerja tenaga medis,” tambahnya.
Soal isu dana yang dianggap ‘tidak jelas’, Samsuddin menegaskan bahwa uang itu dipakai untuk operasional rumah sakit. Tidak ada penyelewengan, dan Dewas terus memantau penggunaannya.
“Sekarang RSUD sudah mulai membayar utang secara bertahap, dan jumlahnya juga sudah mulai berkurang,” ujarnya.
Ia menegaskan, pengelolaan keuangan di internal RSUD Chasan Boesoirie sudah lebih baik dan akan terus ditingkatkan.