Sofifi, Jhazira — Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, memperketat disiplin pegawai negeri dengan meluncurkan sistem absensi berbasis teknologi Palm Vein, Senin (19/5). Peluncuran dilakukan usai upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) di Kantor Gubernur.
Teknologi Palm Vein menggunakan pemindaian pembuluh darah telapak tangan untuk mencatat kehadiran ASN. Gubernur menyebut sistem ini lebih akurat dan aman dari potensi pemalsuan.
“Palm Vein adalah manifestasi dari komitmen kita terhadap kedisiplinan ASN. Akurasinya lebih tinggi daripada sidik jari,” kata Sherly.
Upacara HKN dihadiri oleh Wakil Gubernur Sarbin Sehe, Sekprov, para staf ahli, kepala dinas, dan ratusan ASN di lingkungan Pemprov Malut.
Dalam amanatnya, Sherly menekankan pentingnya profesionalisme ASN yang digaji dari uang rakyat. Ia menyebut hampir sepertiga APBD Malut terserap untuk belanja pegawai, dan meminta agar seluruh OPD memiliki perencanaan yang jelas dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Selama 89 hari saya memimpin, masih ada OPD yang tidak jelas arah kerjanya. Ini harus dibenahi,” tegasnya.
Sherly juga memastikan bahwa kondisi keuangan daerah cukup baik. Gaji dan TPP ASN akan dibayarkan tepat waktu selama administrasi dipenuhi.
Hadir dalam peluncuran Palm Vein, sejumlah pimpinan OPD ikut melakukan uji coba absensi digital bersama gubernur.
“Ini bukan hanya soal kehadiran, tapi soal reformasi kedisiplinan ASN secara menyeluruh,” pungkas Sherly.