TERNATE, Jhazira– Pangkalan minyak tanah (mitan) bersubsidi milik Rania Kaidati di Kelurahan Toboleu, Ternate Utara, mendadak jadi sorotan. Dalam sidak yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kota Ternate Nurjaya Hi Ibrahim bersama tim Ekonomi Setda Kota, ditemukan bahwa pangkalan ini menjual mitan melampaui HET, bahkan membatasi distribusi hanya untuk satu KK.
“Ini jelas pelanggaran. HET mitan itu Rp4.000, tapi mereka jual Rp6.000 dengan dalih cari untung. Mitan subsidi itu untuk rakyat kecil, bukan buat cari margin,” ujar Nurjaya dengan nada kecewa, Kamis (17/7/2025).
Sikap tegas langsung diambil. Pemkot Ternate akan memangkas jatah distribusi pangkalan tersebut. Dari sebelumnya 8.000 liter, akan dipotong menjadi 4.000 liter, bahkan berpotensi dikirim hanya sebulan sekali.
“Ini bentuk sanksi. Jangan sampai subsidi justru menyengsarakan rakyat karena ulah pelaku nakal,” kata Maimunah Katidja, Kasubag Ekonomi Setda Kota Ternate.
Pihaknya juga akan melayangkan rekomendasi resmi ke agen untuk menjatuhkan SP-1 kepada pangkalan yang bersangkutan.
Sidak ini bukan yang pertama. Nurjaya menegaskan, pengawasan akan terus diperketat, apalagi di wilayah-wilayah yang terindikasi melakukan pelanggaran.
“Kalau masih membandel, kita minta pencabutan izin distribusi,” pungkasnya.