TERNATE, JhaziraMu– Tidak semua pemimpin lahir dari ambisi. Ada yang tumbuh karena dedikasi dan pengabdian, seperti H. Mochtar Hasim, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate, yang menjadikan jabatan bukan sekadar posisi birokratis, melainkan sarana untuk mendorong kemajuan daerah.
Lahir di Ternate, 18 Oktober 1988, Mochtar mengawali pendidikan dasarnya di SDN Mononutu 2, lalu melanjutkan ke SMPN 4 dan SMAN 1 Ternate. Ia kemudian menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Muslim Indonesia, Makassar dan lulus tahun 2007.
Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Khairun Ternate dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia, dan meraih gelar Magister pada 2017. Mochtar saat ini telah menikah dan dikaruniai tiga orang anak.
Sebelum meniti karier di pemerintahan, Mochtar dikenal aktif di dunia organisasi dan pers. Ia pernah menjadi jurnalis di Harian Fajar Makassar serta menjabat Ketua Himpunan Mahasiswa Agriculture Makassar, Ketua PMII FPIK Makassar, dan Ketua KNPI Ternate Selatan. Ia juga pernah mengajar sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.
Jenjang karier birokrasi dimulai dari posisi staf perencanaan di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate. Ia kemudian menjabat Sekretaris Lurah, Lurah Mangga Dua, Sekcam Ternate Selatan, hingga menjadi Camat Ternate Selatan. Setelah itu, Mochtar dipercaya menjadi Sekretaris Dishub, sebelum akhirnya dilantik sebagai Kadishub Kota Ternate.
“Sudah dua tahun lima bulan saya dipercaya menjadi Kepala Dishub Kota Ternate. Ini semua saya jalani sebagai bentuk pengabdian,” kata Mochtar, Minggu (3/8/2025).
Sebagai Kadishub, Mochtar menargetkan perbaikan sistem layanan transportasi yang lebih adil dan mengikuti perkembangan zaman, termasuk dalam hal penerimaan retribusi daerah.
Dishub Kota Ternate di bawah kepemimpinannya saat ini tengah menggenjot penerapan sistem digitalisasi retribusi, khususnya untuk sektor parkir tepi jalan umum. Langkah ini diyakini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan merupakan bagian dari implementasi Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK.
“Setelah penerapan sistem digital, kita mulai melihat peningkatan signifikan pada retribusi parkir. Ini jadi bukti bahwa digitalisasi benar-benar memberi dampak positif,” ujar Mochtar.