Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahHeadline

Di Rumah Baru Itu, Ibu Rohani Tak Lagi Menangis Sendiri”

2
×

Di Rumah Baru Itu, Ibu Rohani Tak Lagi Menangis Sendiri”

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TERNATE, JhaziraMU – Di sebuah gang kecil di Kelurahan Muhajirin, aroma cat baru masih terasa. Rumah mungil bercat putih itu tak semegah istana, tapi cukup membuat seorang ibu terdiam lama di ambang pintunya, matanya berkaca-kaca.

Namanya Ibu Rohani. Bertahun-tahun ia tinggal dalam rumah reot, dengan atap bocor dan dinding yang nyaris runtuh. Hari-harinya dihabiskan dengan pasrah, menyambut hujan yang tak bisa dicegah, dan panas yang tak bisa ditolak. Ia tak pernah berharap banyak, hanya ingin tempat berteduh yang layak untuk anak-anaknya.

Example 300x600

Hingga pagi itu datang.

Rumah itu kini berdiri berkat tangan-tangan yang peduli. Nasab Foundation, lembaga sosial yang digerakkan oleh Nasri Abubakar, Wakil Wali Kota Ternate, menyerahkan rumah layak huni kepada Ibu Rohani dengan penuh haru. Tak ada panggung besar. Tak ada tepuk tangan panjang. Hanya suara doa dan air mata yang jatuh diam-diam.

Bukan Seremonial, Tapi Sesuatu yang Mengubah Hidup

“Ini bukan bantuan biasa. Ini penyambung hidup,” ucap Hi. Talib, Imam Masjid setempat yang ikut menyaksikan penyerahan rumah. Ia mengenal Ibu Rohani sejak lama, dan tahu persis perjuangannya yang sunyi.

Hi. Talib menilai, apa yang dilakukan Nasri dan Nasab Foundation bukan sekadar bentuk kepedulian, tapi bukti bahwa kepemimpinan sejati hidup dari tindakan kecil yang bermakna besar.

“Semoga Allah membalas semua kebaikan Pak Nasri. Kalau semua pemimpin seperti ini, tak akan ada lagi warga kecil yang merasa dilupakan,” katanya.

Kemerdekaan yang Dirasakan Langsung

Serah terima rumah itu berlangsung menjelang Hari Kemerdekaan. Tapi tak ada bendera besar di halaman. Yang ada hanya makna dalam: bahwa kemerdekaan bukan hanya milik mereka yang hadir di upacara resmi, tapi juga milik orang-orang kecil yang akhirnya punya tempat tinggal yang manusiawi.

Nasri Abubakar, dalam keterangannya, menegaskan bahwa keadilan sosial harus benar-benar menyentuh warga yang paling lemah. Ia tidak datang dengan rombongan besar atau sambutan panjang. Ia datang dengan kunci rumah dan sebuah niat yang sederhana: membantu mereka yang selama ini nyaris tak terdengar.

“Kami ingin kehadiran Nasab Foundation benar-benar dirasakan. Tak harus besar, tapi nyata,” katanya.

Bersama Mereka yang Peduli

Dalam momen tersebut, hadir pula Junaidi Bahruddin, Ketua Pembina Nasab Foundation dan anggota DPRD Kota Ternate, Mujakir Gamgulu, tokoh masyarakat dan legislator, serta pengurus Hiswana Migas Maluku Utara, Lurah Muhajirin, dan warga sekitar. Semua datang bukan sebagai tamu, tapi sebagai keluarga.

Mereka menyaksikan sendiri bagaimana Ibu Rohani menggenggam kunci rumah dengan tangan bergetar, lalu masuk perlahan, seolah tak percaya rumah itu kini miliknya.

“Dulu, saya hanya bisa duduk diam kalau hujan datang. Sekarang, saya bisa tersenyum melihat anak-anak tidur dengan tenang,” bisik Ibu Rohani kepada salah satu relawan.

Kisah Ini Belum Usai

Bagi Nasri Abubakar, rumah ini bukan akhir. Ini justru awal dari gerakan kebaikan yang lebih besar. Nasab Foundation masih akan terus bergerak, mengetuk pintu-pintu sunyi lainnya, menghadirkan kembali harapan bagi mereka yang hampir menyerah.

Karena, seperti katanya:

“Kemerdekaan sejati adalah saat setiap orang, sekecil apapun dia di mata dunia, merasa berharga dan dijaga.”

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *