SOFIFI, JhaziraMU– Meski Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2025 Maluku Utara turun Rp245 miliar karena efisiensi, Pemprov justru menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi Rp1 triliun.
Gubernur Sherly Tjoanda Laos mengatakan, kenaikan PAD sebesar Rp335 miliar membuat total APBD 2025 tetap di angka Rp3,4 triliun. “APBD induk 2025 PAD-nya dirancang Rp800 miliar, di APBD-P naik menjadi Rp1 triliun. Untuk 2026, targetnya Rp1,1 triliun dengan total APBD Rp3,5 triliun,” jelasnya, Kamis (14/8/2025).
Berdasarkan laporan ke Mendagri Tito Karnavian pada 10 Agustus 2025, realisasi penerimaan sudah mencapai 72 persen, sementara belanja baru 42 persen.
Sherly mengakui pajak BBM masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar, sedangkan sektor pariwisata belum menunjukkan perkembangan berarti. Menanggapi masukan DPRD, ia menegaskan sektor perikanan, pertanian, dan hilirisasi kelapa sudah bergerak positif, meski pariwisata perlu dorongan lebih.
Di sisi belanja, Pemprov menaikkan anggaran modal dari Rp500 miliar menjadi Rp700 miliar, fokus pada pembangunan jalan dan jembatan. Utang Dana Bagi Hasil (DBH) juga mulai terbayar Rp120 miliar dari total Rp190 miliar.
“Semua paket pekerjaan sudah 75 persen masuk e-katalog dan target akhir Agustus kontrak selesai. September, belanja daerah kita harap bisa mencapai 60–65 persen,” ujar Sherly.