HALTIM, Jhazirah.com – Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur menghadapi pukulan berat setelah Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat dipangkas rata-rata 30 persen. Kebijakan ini menyebabkan defisit anggaran daerah mencapai Rp473 miliar.
Sekretaris Daerah Halmahera Timur, Ricky Chairul Richfat, menyatakan pemangkasan tersebut berimbas langsung pada kemampuan fiskal daerah. Namun, Pemkab telah menyiapkan langkah antisipasi agar roda pemerintahan tetap berjalan.
“Seluruh anggaran TKD dipotong rata-rata 30 persen lebih. Bagi daerah lain, ini bisa jadi menghambat pembayaran gaji dan pembangunan. Tapi di Halmahera Timur, kami masih bisa bertahan dengan efisiensi dan optimalisasi PAD,” ungkap Ricky di Kantor Bupati, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan efisiensi di beberapa sektor akan menjadi kunci. “Defisit memang besar, tapi kami sudah punya sekuensi antisipasi,” tegasnya.