HALUT, Jhazirah.com –Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memuji langkah progresif Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos dalam mendorong hilirisasi industri kelapa hingga mampu menembus pasar ekspor.
Pujian itu disampaikan saat acara pelepasan ekspor produk olahan kelapa ke Tiongkok di Halmahera Utara, Senin (27/10/2025).
“Saya angkat topi untuk Maluku Utara. Dari gubernur, bupati, sampai anggota dewan, semua kompak mendorong industrialisasi kelapa,” ujar Amran.
Produk yang diekspor meliputi virgin coconut oil (VCO), coconut milk, dan berbagai turunan kelapa hasil produksi PT NICO Halmahera Utara.
Menurut Amran, keberhasilan ini membuktikan bahwa hilirisasi dapat dimulai dari daerah dan memberikan nilai tambah signifikan bagi petani.
“Kita tidak lagi jual bahan mentah, tapi produk jadi. Ini revolusi ekonomi dari daerah,” katanya.
Kementerian Pertanian juga menyiapkan program perluasan kebun kelapa seluas 10 ribu hektare di Maluku Utara pada 2026, dengan fokus 5 ribu hektare di Halmahera Utara. Program ini diberikan gratis bagi petani.
Data Kementerian Pertanian mencatat, Maluku Utara memiliki 158.953 hektare lahan kelapa produktif dengan total produksi mencapai 1,02 miliar butir per tahun, di mana 76 persen hasil panen telah diserap industri pengolahan lokal.
Gubernur Sherly menegaskan, pemerintah daerah akan terus menjaga keberlanjutan hilirisasi sebagai penggerak utama ekonomi rakyat.
“Kami pastikan setiap tahapan hilirisasi berjalan lancar. Pemprov akan tetap berperan sebagai regulator yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujar Sherly.
Dengan capaian ini, Maluku Utara kini menjadi model hilirisasi kelapa nasional yang mampu membawa produk lokal menembus pasar global.



















