HALUT, Jhazirah — Untuk memastikan standar keselamatan tambang berjalan optimal, PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melaksanakan Pelatihan dan Sertifikasi Pengawas Operasional Pertama (POP) bagi 26 peserta yang berlangsung selama tiga hari, 8–10 November 2025, di Site Gosowong.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan memperkuat kualitas sumber daya manusia, terutama pengawas operasional yang berperan penting dalam keselamatan kerja harian. Diklat bekerja sama dengan PT Cipta Mandala Indonesia sebagai mitra pelatihan K3.
GM Geology Resources and Support – Project and Planning NHM, Denny Lesmana, mengatakan pelatihan POP merupakan kewajiban profesi bagi tenaga pengawas.
“Pengawas harus memiliki legalitas kompetensi yang memadai agar setiap aktivitas tambang mengutamakan keselamatan,” jelasnya.
Johny Herman Karwur, Coordinator Trainer NHM, menambahkan bahwa pelatihan tidak hanya meningkatkan skill teknis, tetapi juga kesiapan peserta menghadapi tantangan operasional.
“Seorang pengawas harus matang secara pengetahuan dan sikap kerja agar produktivitas dan keselamatan tetap terjaga,” kata Johny.
Salah satu peserta, Farid Malik Sjah, mengaku mendapatkan banyak manfaat.
“Pelatihan ini membuka wawasan dan menjadi syarat penting untuk pengembangan karir di industri pertambangan,” ungkapnya.
Peserta dibekali delapan unit kompetensi, meliputi pengelolaan keselamatan, pengawasan operasional, hingga evaluasi risiko.



















