TERNATE, JhaziraMU — Kepala Ombudsman RI Perwakilan Maluku Utara, Iriani Abd Kadir, meminta agar distribusi makanan bergizi gratis (MBG) ke MTs Negeri 1 Kota Ternate dihentikan sementara waktu, menyusul temuan ulat dalam makanan siswa pada Selasa (29/7/2025).
Menurut Iriani, penghentian sementara ini penting dilakukan sebagai bagian dari proses evaluasi dan penelusuran sumber masalah dalam rantai distribusi MBG.
“Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh. Dari situ kita bisa tahu di mana letak kesalahannya dan bagaimana perbaikannya,” ujarnya, Kamis (31/7).
Ia mengungkapkan bahwa dari sepuluh dapur penyedia MBG di Kota Ternate, hanya satu dapur yang diketahui memiliki petugas bersertifikat pelatihan higiene sanitasi pangan (HSP). Selebihnya, tidak memiliki data jelas mengenai kelayakan SDM-nya.
“Seharusnya hanya petugas bersertifikat yang menangani makanan untuk anak-anak. Tapi kami belum tahu pasti berapa jumlah yang tidak bersertifikat, itu akan kami dalami,” tegasnya.
Ombudsman, lanjut Iriani, akan mengevaluasi standar pelaksanaan MBG, khususnya penerapan SOP dan juknis oleh pihak sekolah dan penyedia makanan. Ia menegaskan bahwa kendati insiden hanya melibatkan satu siswa, tetap merupakan indikator buruknya kontrol kualitas.
“Ini menyangkut keselamatan anak-anak. Tidak bisa dianggap remeh meski hanya satu kasus,” ucapnya.
Sebelumnya, seorang siswa MTsN 1 Kota Ternate menemukan ulat dalam makanannya. Insiden itu terekam dalam video berdurasi 29 detik yang kemudian viral. Dari total 780 siswa penerima MBG hari itu, hanya satu siswa yang melaporkan temuan tersebut.