TERNATE, Jhazira – Kejaksaan Negeri (Kejari) Ternate, Maluku Utara, melakukan penggeledahan di kantor Dinas Koperasi dan UKM Kota Ternate, Kamis (24/7/2025). Langkah ini merupakan bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi dana retribusi pasar tahun anggaran 2022–2023.
Tim Pidana Khusus Kejari menyisir sejumlah ruangan dan menyita puluhan dokumen penting yang diduga terkait dengan praktik penyimpangan pengelolaan dana retribusi.
Kepala Seksi Pidsus Kejari Ternate, M. Indra Gunawan, menjelaskan penggeledahan dilakukan untuk mengumpulkan tambahan alat bukti.
“Ini untuk memperkuat penyidikan dalam kasus dugaan korupsi yang sedang kami tangani. Kami amankan sejumlah dokumen yang relevan,” kata Indra.
Berdasarkan penyelidikan awal, nilai kerugian negara diperkirakan melebihi Rp600 juta. Proses hukum saat ini masih dalam tahap penyidikan awal, dan belum ada penetapan tersangka.
“Jika alat bukti telah mencukupi, tentu akan kami tetapkan tersangkanya,” imbuhnya.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut sektor pasar, yang merupakan sumber PAD dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat kelas bawah. Kejari menegaskan tidak akan ragu menindak siapapun yang terlibat.
