SOFIFI, JhaziraMU– Sejak 1 Juni 2025, Provinsi Maluku Utara resmi masuk kategori Universal Health Coverage (UHC) Prioritas. Gubernur Sherly Tjoanda Laos menyebut capaian ini buah kerja sama pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta dukungan penuh jajaran kesehatan.
“Kita sudah UHC prioritas per 1 Juni 2025. Ini berkat kerja sama semua pihak,” ujar Sherly dalam rapat bersama anggota DPR RI.
Malut saat ini memiliki dua rumah sakit provinsi, RSUD Chasan Boesoirie dan RSUD Sofifi, serta 150 puskesmas. Dari jumlah tersebut, 44 berstatus paripurna, 61 utama, dan 4 madya. Targetnya, seluruh puskesmas di Malut berstatus paripurna.
Di bidang BPJS Ketenagakerjaan, tingkat keaktifan peserta per Juli 2025 tercatat 51 persen dari target 68 persen. Beberapa kabupaten mulai menggunakan Dana Alokasi Desa (DAD) untuk menanggung iuran 100 warga per desa, dengan premi Rp6.800 per bulan. Program ini mencakup jaminan kecelakaan kerja dan santunan kematian hingga Rp220 juta bagi nelayan terdaftar, dengan iuran tahunan sekitar Rp200 ribu.
Untuk memperluas lapangan kerja, pada April lalu Pemprov menggandeng JobSeeker menggelar Job Fair yang menyerap 3.600 tenaga kerja dari hampir 13 ribu pencari kerja. Agenda serupa akan digelar September mendatang, menargetkan 12 ribu peluang kerja baru di sektor informal.
Sherly menegaskan, pencapaian UHC ini harus diiringi peningkatan kualitas layanan publik, perluasan kesempatan kerja, dan penguatan perlindungan sosial bagi warga Malut.
