Pekerjaan Kilat 11 Hari, Proyek Jembatan Kali Butu Diduga Bermasalah

TERNATE JhaziraMU — LPP Tipikor Maluku Utara mendesak Polda Malut mengusut dugaan kejanggalan proyek Jembatan Sungai Kali Butu, Halmahera Barat, senilai Rp16,5 miliar. Proyek yang dikerjakan PT Sederhana Jaya Abadi ini disebut melanggar aturan kontrak tahun tunggal (KTT).

Direktur LPP Tipikor Malut, Alan Ilyas, menilai kontrak yang diteken pada 20 Desember 2024 hanya memberi waktu 11 hari bagi kontraktor menyelesaikan pekerjaan hingga akhir tahun.

“Ini bukan sekadar wanprestasi, tapi indikasi perbuatan melawan hukum. Mustahil jembatan miliaran rupiah diselesaikan hanya dalam beberapa hari,” ujarnya.

Alan menyebut Kepala BPJN Malut Navy Umasangaji, PPK Ema Amlia, dan pihak kontraktor harus dimintai pertanggungjawaban. Selain itu, ia juga mendorong KPK menelusuri dugaan ketidakwajaran harta kekayaan pejabat terkait.

“Penelusuran ini penting agar publik mendapat kepastian hukum dan negara tidak dirugikan,” pungkasnya.