Sofifi, Jhazira – Pemerintah Provinsi Maluku Utara memastikan bahwa proyek jaringan kabel bawah laut Palapa Ring Tengah dan pembangunan Pelabuhan Laut Sofifi akan tetap berjalan tanpa saling mengganggu.
Penegasan ini disampaikan Wakil Gubernur Malut, Sarbin Sehe, dalam rapat terbatas yang digelar di rumah jabatan wakil gubernur pada Minggu (19/7). Rapat tersebut membahas potensi tumpang tindih antara dua proyek nasional di kawasan perairan Sofifi–Tidore.
“Alhamdulillah sudah disepakati. Pelabuhan dan Palapa Ring tetap jalan bareng. Semua pihak akan bekerja sesuai koridor masing-masing dan terus pantau progresnya,” ujar Sarbin.
Ia mengatakan, pemerataan akses internet di wilayah Halmahera merupakan prioritas utama di era Gubernur Sherly Laos dan dirinya, demi memperkuat sistem e-Government dan konektivitas antarpulau.
“Wilayah kita masih lemah secara komunikasi. Butuh jaringan kuat agar masyarakat bisa akses internet dengan lancar,” jelasnya.
Perwakilan PT LEN, Musar Musin, menuturkan bahwa pelaut umumnya mematuhi RKL-RPL, meski dalam kondisi darurat kadang ada yang buang jangkar di luar zona.
“Ini tetap kami pantau. Tapi secara prinsip, kami dukung pembangunan pelabuhan karena ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Musar.
Perwakilan UPP Kelas III Sofifi, Nurdin Saad, menyatakan zona kolam darurat pelabuhan masih fleksibel dan pemasangan kabel bawah laut harus merujuk pada izin dari Dirjen Perhubungan Laut.
“Kalau izinnya sudah keluar dari Dirjen Hubla, maka tanggung jawabnya ada di pihak pelaksana proyek, yakni PT LEN,” tegasnya.
Rapat ditutup dengan komitmen semua pihak untuk menjaga kelancaran dua proyek strategis ini sebagai fondasi pembangunan konektivitas dan ekonomi di Maluku Utara.
